Rabu, 05 Mei 2010

Cadangan Devisa Kembali Naik

Meningkatnya cadangan devisa Indonesia dari 77 miliar dollar AS pada pekan ketiga April 2010 ke 78,6 miliar dollar AS pada akhir April sangat membantu negara dalam pelunasan utang dan pembiayaan lainnya, seperti beras dan minyak untuk kepentingan rakyat. Dengan jumlah pendapatan sebesar itu, paling tidak negara dapat membayar cicilan utang untuk jangka waktu 5 hingga 6 bulan ke depan.

“Saat cadangan devisa hanya mencapai 50 hingga 55 miliar dollar AS, negara dapat membayar cicilan hutang untuk jangka waktu empat bulan. Seharusnya, dengan pencapaian hingga menembus angka 78 miliar dollar AS lebih, negara dapat membayar cicilan hutang lebih dari itu,” kata pengamat keuangan Fahrial Anwar, Rabu (5/5/2010).

Dia menyatakan, pencapaian positif yang mengangkat citra bank sentral kepada pasar ini tidak lepas dari usaha Bank Indonesia (BI) membeli dolar setiap hari. “Wibawa bank sentral terangkat. BI gencar membeli dollar AS, apalagi pada saat rupiah menguat dan dollar AS melemah, melalui beberapa bank, di antaranya Bank Mandiri dan BNI,” tambahnya.

Selain itu, meningkatnya cadangan devisa sebesar 1,6 miliar dollar AS hanya dalam satu minggu juga dipengaruhi oleh derasnya arus asing ke Indonesia. “Meningkatnya keyakinan investor internasional terhadap prospek perekonomian domestik berperan besar dalam peningkatan cadangan devisa ini,” jelas Fahrial.

Namun, sebaiknya BI tetap harus memonitor para investor asing yang masuk ke Indonesia. Sebab, jika mereka berbondong-bondong masuk ke Indonesia, lalu pergi begitu saja secara bersama-sama, perekonomian dalam negeri akan jatuh.

“Negara kita menganut rezim devisa bebas, tidak seperti negara lain yang memberlakukan waku tinggal minimal bagi asing. Masuknya mereka memang membawa pengaruh positif, tapi di sisi lain akan sangat merugikan apabila tidak dikontrol,” tambah Fahrial.


DIPOSTKAN OLEH SHOWROOM CAHAYA INTAN MOTOR


cahayaintan1@yahoo.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar