Senin, 26 April 2010

Honda Vario Limo dari Denpasar

Mobil limusin identik dengan tampilan mewah dan dimensi yang panjang. Inilah yang mengilhami Gede Hariadi Satya, MBA, untuk memodifikasi Honda Varionya. "Tapi, tidak identik dengan big matic, itu sudah pasaran," ucap penduduk Denpasar, Bali, ini.

Asep Anggara dari rumah modifikasi M1 ditantang oleh Hariadi untuk bikin limusin roda dua. Karena pemilik tak ingin big matic, Asep terpaksa mengubah bodi dengan lebar yang tidak jauh dari standarnya.

Berbekal pesan tadi, sumbu roda dimundurkan sampai 65 cm. Untuk membuat undur-undur, Asep harus dua kali kerja. Pertama, katanya, di bagian rangka, presisinya di bawah dek. Artinya, itu di depan undur-undur yang biasanya menopang penumpang.

Pada wilayah ini, rangka dipanjangkan sampai 20 cm. Inilah yang bikin tampilan dek jadi lain. Karena berhubungan dengan keselamatan, penyambungan di bagian ini menggunakan pipa besi berdiameter 5 cm dengan ketebalan 2 mm.

Efeknya, sangat teratas pada posisi riding, apalagi setang sudah di-custom ulang dengan posisi grip yang dibuat lebih mendekat ke sisi pengendara. Jika masih pakai setang telanjang, kata Hariadi, maka pasti penunggang susah memegangnya.

Pekerjaan pertama buat undur-undur sudah dilakoni. Lalu, pekerjaan terkahir adalah pemasangan undur-undur sepanjang 65 cm itu. Ukuran ini cukup panjang, memang. Namun, itulah ukuran ideal untuk velg dan sepatbor, terlebih untuk roda belakang yang sudah mengadopsi velg 9,5 inci dan lebih separuh lingkaran ditutupi sepatborDIPOSTKAN OLEH SHOWROOM CAHAYA INTAN MOTOR


DIPOSTKAN OLEH SHOWROOM CAHAYA INTAN MOTOR


www.cahayaintanmotor.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar